Kamis, Mei 14, 2009

Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika
Rabu, 22 Februari 06
Ada seorang pemuda arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di
Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah
berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain belajar,
ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berkenalan
dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan
harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.
Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di
Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung
tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula
ia berkeberatan. Namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun
memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah
satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta
masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas
kembali duduk.
Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika melihat kepada para hadirin
dan berkata, “Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari
sini.” Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut
mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari
tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, “Aku minta ia keluar dari
sini dan aku menjamin keselamatannya.” Barulah pemuda ini beranjak keluar.
Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pendeta, “Bagaimana anda tahu
bahwa saya seorang muslim.” Pendeta itu menjawab, “Dari tanda yang
terdapat di wajahmu.” Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sang
pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan
beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan
sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan
debat tersebut.
Sang pendeta berkata, “Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan
anda harus menjawabnya dengan tepat.”
Si pemuda tersenyum dan berkata, “Silahkan!
Sang pendeta pun mulai bertanya, “Sebutkan satu yang tiada duanya, dua yang
tiada tiganya, tiga yang tiada empatnya, empat yang tiada limanya, lima
yang tiada enamnya, enam yang tiada tujuhnya, tujuh yang tiada delapannya,
delapan yang tiada sembilannya, sembilan yang tiada sepuluhnya, sesuatu
yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang tiada dua belasnya, dua belas
yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada empat belasnya. Sebutkan
sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh! Apa yang dimaksud
dengan kuburan berjalan membawa isinya? Siapakah yang berdusta namun masuk
ke dalam surga? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak
menyukainya? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan
ibu! Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan
siapakah yang terpelihara dari api? Siapakah yang tercipta dari batu,
siapakah yang diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar! Pohon apakah
yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun
mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?”
Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu tersenyum dengan senyuman
mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia berkata,
-Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
-Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman,
“Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami).”
(Al-Isra’: 12).
-Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika
Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika
menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
-Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur’an.
-Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.
-Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah SWT menciptakan
makhluk.
-Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT
berfirman,
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.”
(Al-Mulk: 3).
-Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman.
Allah SWT berfirman,
?”Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu
delapan orang malaikat men-junjung ‘Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka.”
(Al-Haqah: 17).
-Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi
Musa j: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak,
darah, kutu dan belalang.*
-Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT
berfirman,
“Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.”
(Al-An’am: 160).
-Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf.
-Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu’jizat Nabi Musa j yang
terdapat dalam firman Allah,
“Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman,
‘Pukullah batu itu de-ngan tongkatmu.’ Lalu memancarlah daripadanya dua
belas mata air.” (Al-Baqarah: 60).
-Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
-Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu
Shubuh. Allah SWT ber-firman,
“Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing.” (At-Takwir: 18).
-Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
-Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara
Yusuf j, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, “Wahai ayah kami,
sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat
barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala.” Setelah kedustaan
terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, ” tak ada cercaaan terhadap
kalian.” Dan ayah mereka Ya’qub berkata, “Aku akan memohonkan ampun bagimu
kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”
-Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai.
Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara kele-dai.” (Luqman: 19).
-Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam,
malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
-Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api
ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah
SWT berfirman, “Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim.”
(Al-Anbiya’:69).
-Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab
dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah
Ash-habul Kahfi (penghuni gua).
-Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya
wanita, sebagaimana firman Allah SWT,
?”Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar.” (Yusuf: 28).
-Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun,
setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran
matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah
hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam
hari dan dua di siang hari.
Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda muslim
tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia
mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu
pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta. Pemuda ini
berkata, “Apakah kunci surga itu?” mendengar pertanyaan itu lidah sang
pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun
berubah. Ia berusaha menyem-bunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil.
Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mende-saknya agar menjawab
pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.
Mereka berkata, “Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan
semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda
tidak mampu menjawabnya!” Pendeta tersebut berkata, “Sungguh aku
mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah.”
Mereka menjawab, “Kami akan jamin keselamatan anda.” Sang pendeta pun
berkata, “Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa anna MuhammadarRasulullah.”
Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama
Islam. Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka
dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.**
* Penulis tidak menyebutkan yang kesembilan (pent.)
** Kisah nyata ini diambil dari Mausu’ah al-Qishash al-Waqi’ah melalui
internet, www.gesah.net


0 komentar:

Posting Komentar